Sabtu, 06 September 2014

THE MYSTERIOUS AFFAIR AT STYLES: SIAPA YANG MERACUNI KORBAN

Judul: The Mysterious Affair at Styles (Misteri di Styles) Hercule Poirot #1
Pengarang: Agatha Christie
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Mareta
Desain sampul: Satya Utama Jadi
Jumlah halaman: 268 halaman
Cetakan kedelapan, November 2013
Segmen: Dewasa muda
Genre: Misteri, detektif
Harga: Rp 20.000 (beli di obralan Gramedia Sunter Mal)
Rate: ★★★

Suasana pedesaan Styles yang tenang menjadi gempar saat seorang perempuan tua terhormat dan kaya raya tiba-tiba saja meninggal akibat diracun. Setiap bukti-bukti yang ditemukan justru semakin membingungkan dan  membuat penyelidikan bertambah rumit. Apalagi ternyata beberapa orang mempunyai motif untuk membunuh korban. 

Jadi bagaimana M. Poirot dapat menemukan pelakunya di antara beberapa tersangka yang mempunyai motif untuk membunuh korban?

My thought:

Oke, saya memang telat baru sekarang baca bukunya Agatha Christie. Tapi tak mengapalah, lebih baik telat daripada tidak sama sekali. Nama Agatha Christie adalah salah satu nama besar dalam novel-novel misteri dan detektif. Karena itu sebagai seseorang yang mengaku omni-reader rasanya seperti sayur tanpa garam bila belum membaca satu pun karya Agatha Christie #perumpamaanlebay

Saya sengaja memilih Misteri di Styles sebagai bacaan pertama Agatha Christie saya karena memang Misteri di Styles adalah karya pertama Agatha Christie yang diterbitkan, jadi saya pikir ini urutan yang tepat untuk memulainya.

Uniknya, sudut pandang orang pertama di buku ini, bukanlah bintang utama dari novel ini. Bintang utama adalah Hercule Poirot si detektif cerdik dari Belgia, namun naratornya bukan Poirot tapi Hastings teman baik dari Poirot. Dan saya tidak tahu nama depan Hastings karena di buku tidak diberitahu dan ia selalu dipanggil Hastings. Belakangan setelah saya searching di internet ternyata namanya adalah Captain Arthur Hastings ^^

Sebagai novel Agatha pertama yang saya baca, saya cukup suka walau masih jauh dari memuaskan dan dari segi plot cerita terasa sangat basic dengan motif pembunuhan yang tipikal atau stereotype. Plot awal cenderung berjalan agak lambat dan sedikit membosankan, selain itu untuk novel tipis karakternya lumayan banyak. Namun kasus berjalan lumayan seru menjelang terungkapnya sang pembunuh. Karakter-karakternya khas orang Inggris jaman dahulu yang klasik, gentleman, teliti, angkuh dan fair. Saya rasa itulah yang membuat saya menikmati buku ini, yaitu karakter British yang klasik.

Sayangnya saya baru punya 3 atau 4 buku Agatha Christie. Tampaknya koleksi saya akan bertambah setelah ini, semoga saya bisa mendapatkan buku-buku Agatha Christie yang bagus, seperti Pembunuhan atas Roger Ackroyd atau Dan Semua Lenyap, dll.

Empat bintang saya sematkan karena saya jadi kepengin membaca karya-karya Ms. Agatha yang lain.

Reviewed by:

2 komentar:

  1. haha.. buka mata lebar2 kalau menyambangi tempat obralan, Lin, karena pasti adaa aja bukunya Agatha yang nyempil XD

    BalasHapus
  2. Kalau ada obralan AC lagi aku nitip ya Lin #eh

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...